Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Kunci Surga: Takwa & Akhlak Baik

Gambar
Kunci Surga: Takwa & Akhlak Baik. Dua amalan yang menjadi penyebab masuk surga. TAKWA dan budi pekerti (akhlak)yang baik adalah kunci utama pembuka pintu surga. Surga disediakan bagi orang-orang bertakwa. Takwa adalah menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Akhlak yang baik adalah bersikap baik dalam bergaul dengan sesama manusia. Rasulullah Saw memerintahkan umat Islam agar bertakwa kepada Allah di mana saja berada dan bergaul dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang baik. اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “Bertakwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” [HR. Ahmad dan Tirmizi dari Abi Dzar). Rasulullah juga menegaskan, takwa dan akhlak yang baik adalah amalan yang menjadi faktor utama seseorang masuk surga. أَكْثَر مَا يُدْخِلُ اْلجَنَّةَ تَقْوَى الله

Islam Ajarkan Dakwah Menyejukkan dan Lemah-Lembut

Gambar
ISLAM mengajarkan umat Islam agar mendakwahkan Islam dengan kelemah-lembutan, tidak kasar, apalagi dengen kekerasan. Al-Quran menegaskan, sikap kasar akan menjauhkan orang-orang dari Islam. "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali-Imran ayat 159) Dalam Al-Quran Allah SWT juga mengisahkan dakwah Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. yang lemah-lembut kepada Fir'aun. Allah SWT memerintahkan perkataan yang lemah-lembut ( Qulan Layina ). "Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina –kata-kata yang lemah-lembut…” (QS. Thaha: 44). Qaulan Layina berarti pembicaraan

Ingatlah Allah, Jiwamu Akan Tenang!

Gambar
SENANTIASA ingat (dzikir) dan merasa bersama Allah SWT adalah sumber ketenangan bagi seorang Muslim. Sebaliknya, merasa tidak bersama Allah, apalagi merasa dimurkai karena berbuat maksiat atau melanggar larangan-Nya, merupakan sumber ketidaktenangan atau kegelisahan hati. Maka, jika ingin hidup tenang, jangan berbuat dosa, dan selalulah mengingat Allah dalam setiap keadaan, suka dan duka. Kecemasan akan menjauhi orang yang selalu berdzikir karena merasakan Allah Swt selalu dekat dengan-Nya. الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ  "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. 13:28). Tafsir Jalalain menyebutkan, yaitu orang-orang yang beriman dan yang merasa tenang, tenteram (hati mereka dengan mengingat Allah) mengingat janji-Nya. (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi ten

Allah SWT Menyukai Hamba-Nya yang Lelah Kerja

Gambar
JIKA Anda merasa lelah atau capek usai  bebekerja seharian dalam mencari rezeki halal, maka nikmati dan syukurilah, karena Allah SWT menyukai hamba-Nya yang bekerja keras. "Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah-payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal." (HR. Ad-Dailami). Bekerja atau mencari rezeki yang halal merupakan ibadah. Rasulullah Saw menegaskan, bekerja untuk mencari nafkah merupakan kewajiban (fardlu). "Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti salat, puasa, dan lain-lain)" (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi). Bekerja mencari nafkah dan rezeki halal dinilai sebagai salah satu bentuk jihad. Lelah karena bekerja, bahkan menjadi penggugur dosa-dosa kecil. "Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla." (HR Ahmad). &quo