Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Sikap Dasar Seorang Muslim Itu 'Kami Dengar dan Kami Patuh'

Gambar
"Islam tidak akan dapat ditegakkan kecuali dengan menggalakkan ketaatan kepada Allah SWT" SIKAP Dasar Seorang Muslim Itu 'Kami Dengar dan Kami Patuh' (Sami'na wa Atho'na) atas perintah dan larangan Allah SWT. Sikap siap melaksanakan perintah dan menjauhi larangan tersebut merupakan wujud nyata keimanan dan kepatuhan pada ajaran Islam. Sikap dasar ini menjadi sumber utama kebahagiaan dan kemenangan. Mau mendengar dan patuh dilandasi keyakinan bahwa Allah SWT Mahabenar dan tidak mungkin salah. Dia selalu memberikan yang terbaik bagi umat-Nya dan melaksanakan ajaran-Nya merupakan jalan hidup terbaik. إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ "Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul

Rasulullah Saw Ingatkan Kaum Muslim yang Menolak Surga

Gambar
RASULULLAH Muhammad Saw menyebutkan ada umat Islam yang menolak surga. Dalam  Islam , surga adalah "simbol" kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Rasulullah Saw menegaskan, semua umat Islam masuk surga, kecuali yang menolaknya. Dalam sebuah hadits shahih, sebagaimana tercantum dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim , Rasulullah Saw menyampaikan kepada sahabat: “Semua umatku masuk surga kecuali orang yang menolaknya". Mendengar sabda beliau, para sahabat bertanya, “Siapa orang yang menolak itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menentang (perintah dan laranganku) adalah orang yang menolak masuk surga” (HR Bukhari). Rasulullah Saw juga mengatakan, siksaan neraka itu sangat pedih. Yang paling ringan dari siksaan neraka adalah orang yang memakai alas kaki yang terbuat dari neraka yang panasnya akan membuat otak mendidih "Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, sek

Islam Itu Mudah dan Memudahkan

Gambar
ISLAM itu mudah dan memudahkan, tidak sulit dan tidak meyulitkan. Umat Islam saja yang kadang menambah-nambah atau mengubah ajaran Islam sehingga menjadi terasa sulit dan menyulitkan. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia.  Artinya, seluruh ajarannya sesuai dengan kemampuan umat manusia untuk menjalankannya. Hanya hawa nafsu dan kuatnya godaan setan yang membuat manusia atau umat Islam mengabaikan ajaran Islam. Ketidakmengertian juga bisa menjadi sumber atau faktor tidak diamalkannya ajaran Islam. Seluruh ajaran Islam sudah terbukti dapat dilaksanakan oleh manusia, sebagaimana diamalkan dengan baik oleh Rasulullah Muhammad Saw, para sahahat, tabi’in, salafus saleh, dan orang-orang saleh hingga kini. Pada da’i atau ulama pun hendaknya menunjukkan kemudahan itu, bukan malah menjadikan ajaran Islam terasa sulit diamalkan. Proses, tahapan, dan prioritas amal dalam Islam harus disosialisaikan (didakwahkan) kepada umat. Islam hadir bukan untuk membuat susah manusia, jutsru

Ingatlah Allah SWT Saat Senang dan Susah

Gambar
KITA biasanya mengingat Allah SWT saat dilanda kesulitan kesusahan, dan berdoa kepada-Nya. Namun sebaliknya, saat senang, kita kadang lupa kepada-Nya, sebagaimana "sindiran" Allah SWT dalam Al-Quran: "Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas..." (QS. Yunus [10] : 12). Risalah Islam mengajarkan, kita harus senantiasa mengingat Allah SWT dalam semua keadaan, baik saat susah maupun senang. Jika ketika senang kita mengingat Allah, maka Allah "otomatis" akan mengingat kita (menolong kita) saat dalam kesulitan. “Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah [2]:152). "Ingatlah