Postingan

Suluk Tuhu Linglung (4)

Syari'at itulah tirai Karena ruh idhafi-lah yang hakiki. Syahadat, shalawat, Nabi dan wali, dalam tauhid Ditaburi Oleh tirai. Ma'dum, ma'lum, tasbih, Tahlil dan shalawat Dijadikan tirai yang menutupi. ("Suluk Pesisiran Kode LOr 7375, Puitisasi Emha Ainun Nadjib", Mizan, 1995, PadhangmBulanNetDok)

SULUK TUHU LINGLUNG (3)

Tuhu Linglung 3 Sepedati penuh kertasnya Tiada lain yang diperbincangkan Kenapa sedemikian sesat Memeluk titipan tanpa sisa Terlena karena dipercaya Padahal itu tak benar-benar disadarinya Nabi, wali, mukmin, sirna Hancur, lebur, luluh, musnah, hilang Namun tak dicapainya kekosongan. ("Suluk Pesisiran Kode LOr 7375, Puitisasi Emha Ainun Nadjib", Mizan, 1995, PadhangmBulanNetDok)

Tuhu Linglung (2)

Tuhu Linglung 2 Terlebih yang belum yakin benar ia Terbelenggu hanya oleh tata krama Sembahyang sunnah dan fardhu tak putus-putusnya Agar tertabiri ketidaktahuannya Puasa dan sedekah Juga zakat fitrah-nya Dijadikan berhala yang dipuja-puja Sungguh mereka yang sedemikian terlena Belum seberapa baktinya Pengetahuannya masih biasa-biasa saja.

SULUK TUHU LINGLUNG (1)

Dhandhang Karya Sunan Panggung Tuhu Linglung 1 Merasuki sastra Sungguh bisa bikin bingung Yang diolah senantiasa gagasan Ilmu diuraikan Lafal dihitung-hitung Benar salah dipersoalkan. Maka bukanlah tanda orang berpengetahuan Jika terpana hanya dalam laku Merasa malu untuk mengulang bertanya Seakan telah ia temukan segala Padahal belum apa-apa. ("Suluk Pesisiran Kode LOr 7375, Puitisasi Emha Ainun Nadjib", Mizan, 1995, PadhangmBulanNetDok)

Bersalaman dengan Gadis Gila

Hari ini saya menerima surat dari sebuah kota pesisir utara Jawa yang berisi permohonan maaf kepada saya. Tentu saja saya membalasnya dengan kata-kata: "Saya tidak berhak memberi maaf kepada Anda, sebab menurut pengetahuan saya Anda bersalah tidak kepada saya, melainkan kepada Tuhan, kepada gadis gila itu dan kepada diri Anda sendiri." Meminta maaf kepada diri sendiri bisa ditempuh dengan penginsafan hati dan pembenahan cara berfikir. Memohon ampun kepada Allah bisa dijalankan dengan cara bersujud, shalat sebanyak-banyaknya, kalau perlu puasa dan menyampaikan qurban sebagai semacam ruwatan atau pembersihan diri. Tetapi bagaimana caranya meminta maaf kepada seorang yang dirahmati oleh Allah dengan kegilaan? Ceritanya, beberapa minggu yang lalu datang ke rumah kontrakan saya tamu-tamu muda anggota suatu kelompok Tarikat. Pakaian mereka necis, rambut klimis, gerak-gerik mereka memenuhi segala konsep kesopanan, dan cahaya wajah mereka bagaikan memancarkan sima'hum fi wujuhihi...

Para Patriot (4)

Anak kita yang lain dari Jl. Kartini, Babad, juga memerlukan bantuan biaya untuk sekolah, sambil mengutip Surat at-Taubah 103 rnengenai "mensucikan harta" dengan cara menyedekahkan. Sambil mengingatkan agar tak usah "menodong" dengan ayat, saya tetap imbaukan kepada calon Bapak atau Ibu Penyantun. Termasuk buat anak kita yang lain, siswa Aliyah di Guluk-Guluk (Luk-Guluk), Sumenep, Madura, yang orang tuanya megap-megap karena kapital teri tembakaunya semakin tak bisa diandalkan "Pekerjaan saya dan keluarga adalah bercocok tanam," katanya, "Cak Nun, apakah zaman sekarang ini memang bukan zamannya kaum tani? Apakah ini yang disebut Gelombang Industri dan Gelombang Teknologi Informasi, di mana Gelombang Agraris sudah lewat, sehingga kami tak punya prospek hidup?" Jembatan Madura-Surabaya baru akan dibangun, memang. Artinya, dari Madura yang masa silam" baru akan ada jembatan ke masa depan" itu akan juga sangat menggelisahkan. Belum tentu Ma...

Para Patriot (3)

Anak kita, seorang pelajar SIvIA yang tinggal di Jalan. P. Sentik, Tanah Grogot, Kalimantan Timur, berkirim surat meminta sebuah mesin ketik. "Itu sangat berarti bagi saya, untuk mengembangkan bidang tulis menulis untuk dimuat di media massa," katanya. Ini salah satu contoh dari banyak anak-anak kita yang bersurat ke rubrik ini, yang memandang kehidupan ini sedemikian sederhana dan penuh jalan pintas. Bekerja sebagai penulis sedemikian gampangnya: ada mesin ketik, menulis, lantas dimuat di media massa. Padahal jarak antara mesin ketik dengan menulis itu bukan main lebar dan ruwetnya. Apalagi jarak antara tulisan dengan pemuatan di media massa. Tentu saja akan sangat mengharukan kalau lantas ada yang bermurah hati mengiriminya mesin ketik. Tetapi harus kita ingatkan bahwa itu belum tentu merupakan 'jalan keluar' bagi sukses menjadi seorang penulis. Juga pastilah siapa saja yang beritikad untuk menolong, ia berhak dan memang lebih afdhal apabila terlebih dahulu bersilat...