MODE BUDAYA AGAMA
Agama, karena di dalamnya terkandung ilmu dan potensialitas budaya, bisa menjadi cermin yang jernih dan bening. Termasuk bulan Ramadhan, di mana tradisi puasa dihiasi dengan berbagi bentuk kultur.
Yang terpantul dari cermin bening Ramadhan bukan hanya kadar kesalehan kita, mutu iman kita, atau kualitas cinta kita kepada Allah -- tetapi bisa juga tercermin kelemahan kita, kekurangan kita, bahkan kemunafikan kita.
Misalnya, sebagai masyarakat modern kita sangat sayaaaaaang banget terhadap budaya mode. Sehingga kecenderungan dan muatan mode juga sangat memenuhi perilaku budaya Agama kita, termasuk Ramadhan.
Kita sering terjebak untuk memperagakan barang tertentu yang dalam kehidupan nyata tak pernah kita pakai. Kita mengiklankan, mempromosikan dan mensosialisasikan sesuatu yang kita tak perlu setia kepadanya.
Sungguh sangat menakutkan kalau puasa, Ramadhan dan Agama kita jebak juga menjadi semacam mode yang kita peragakan -- meskipun tak berarti sepenuhnya kehadiran kita itu acting belaka.
(Emha Ainun Nadjib/Seri PadangBulan (177)/1998/PadhangmBulanNetDok)
Yang terpantul dari cermin bening Ramadhan bukan hanya kadar kesalehan kita, mutu iman kita, atau kualitas cinta kita kepada Allah -- tetapi bisa juga tercermin kelemahan kita, kekurangan kita, bahkan kemunafikan kita.
Misalnya, sebagai masyarakat modern kita sangat sayaaaaaang banget terhadap budaya mode. Sehingga kecenderungan dan muatan mode juga sangat memenuhi perilaku budaya Agama kita, termasuk Ramadhan.
Kita sering terjebak untuk memperagakan barang tertentu yang dalam kehidupan nyata tak pernah kita pakai. Kita mengiklankan, mempromosikan dan mensosialisasikan sesuatu yang kita tak perlu setia kepadanya.
Sungguh sangat menakutkan kalau puasa, Ramadhan dan Agama kita jebak juga menjadi semacam mode yang kita peragakan -- meskipun tak berarti sepenuhnya kehadiran kita itu acting belaka.
(Emha Ainun Nadjib/Seri PadangBulan (177)/1998/PadhangmBulanNetDok)
Komentar
Posting Komentar