Menyongsong Kematian Dengan Hati Tenang
Sakaratul maut itu sedemikian dahsyatnya, sampai Rasulullah Saw menyebutnya sebagai kiamat kecil. Peristiwa sakaratul maut yang dialami manusia secara individual itu digambarkan secara dramatis oleh Nabi Saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami, "Sesungguhnya seorang hamba akan mengalami derita pedihnya kematian. Di kala itu masing-masing ruas badannya saling mengucapkan selamat berpisah dengan ucapan 'alaikas-salam', kita akan berpisah sampai datangnya hari kiamat".
Dalam beberapa hadits digambarkan bahwa saat seseorang menghadapi sakaratul maut, kepadanya diberitahukan apakah Allah swt. meridhainya atau mengazabnya dan diperlihatkan pula tempat kembalinya, yaitu sorga atau neraka. Maka orang beriman yang memenuhi hidupnya dengan kebaikan, akan menghadapi kematian dengan ketenangan dan hatinya ridha serta mengingat Allah Swt. Sebaliknya, orang yang memenuhi hidupnya dengan keburukan, akan menghadapi kematian dengan kegelisahan yang memuncak, sampai lupa diri, dan melupakan Allah Swt.
(Emha Ainun Nadjib/Seri PadangBulan (207)/1999/PadhangmBulanNetDok)
Dalam beberapa hadits digambarkan bahwa saat seseorang menghadapi sakaratul maut, kepadanya diberitahukan apakah Allah swt. meridhainya atau mengazabnya dan diperlihatkan pula tempat kembalinya, yaitu sorga atau neraka. Maka orang beriman yang memenuhi hidupnya dengan kebaikan, akan menghadapi kematian dengan ketenangan dan hatinya ridha serta mengingat Allah Swt. Sebaliknya, orang yang memenuhi hidupnya dengan keburukan, akan menghadapi kematian dengan kegelisahan yang memuncak, sampai lupa diri, dan melupakan Allah Swt.
(Emha Ainun Nadjib/Seri PadangBulan (207)/1999/PadhangmBulanNetDok)
Komentar
Posting Komentar