Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Pengumpulan dan Pembukuan Al-Qur'an

Gambar
Sebelum kita beranjak pada pembahasan tentang pengumpulan Al-Qur’an, ada baiknya kita tahu apa makna dari Al-Qur’an itu sendiri. Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surat Al Qiyaamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.(75:17-75:18) Sedangkan secara terminologi banyak perbedaan pendapat tentang hal ini, namun kita dapat menyimpulkannya bahwa Al-Qur’an adalah lafad berbahasa arab yang di turunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad S.A.W. Sebagai mu’jizat yang di wahyukan kepadanya, melalui perantara Malaikat Jibril, di turunkan secara bertahap, kemudian di kumpulkan dalam satu mushaf,

Memahami Al-Qur'an

Gambar
Sebagai seorang muslim, membaca Al-Qur'an adalah wajib, tapi apakah sebatas membaca dan melantunkan saja? Tentu tidak. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita untuk memahami dengan betul arti Al-Quran dan tidak menyelewengkan maknanya, karena di dalam Al-Quran sendiri terdapat ilmu - ilmu yang tak terbatas, dari ilmu agama, astronomi, biologi, serta ilmu - ilmu lainnya, apabila kita dapat memahami Al-Quran dan melaksanakan apa yang ada didalamnya dengan baik, maka seluruh pekerjaan kita baik duniawi atau akherat akan menjadi baik pula, berikut kami sajikan makalah tentang bagaimana cara memahami nash Al-Quran. Memahami Ayat dengan Ayat Menafsirkan satu ayat Qur'an dengan ayat Qur'an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Karena ada sebagian ayat Qur'an itu yang menafsirkan (baca, menerangkan) makna ayat-ayat yang lain. Contohnya ayat : "Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa cemas dan tidak pula merasa bersedih hati."

Dasar-Dasar Memahami, Menghafal, dan Mengamalkan Al-Qur'an

Gambar
Oleh Dr. Shalah Abdul Fattah al-Kholidiy Artikel berikut ini merupakan ringkasan dari kitab Mafaatiihu Li at-Ta’ammuli ma’al Qur’aan. Mudah-mudahan semakin menggugah semangat kita untuk mempelajari, memahami, menghafalkan, dan mengamalkan Al-Quran. Memahami Al-Quran hukumnya adalah wajib berdasarkan ayat berikut: "Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur'an? Apakah karena hati mereka terkunci mati?" (QS 47:24) Ada beberapa tahapan agar kita mampu untuk memahami dan mampu berinteraksi dengan Al-Quran :   Memperhatikan Adab Tilawah Membaca satu surat, satu juz, atau satu ruku’ dengan pelan- pelan, khusyu’, tadabbur dan penuh penghayatan. Tidak mementingkan target dalam satu hari harus selesai satu surat, satu juz atau beberapa lembar. Memperhatikan dan merenungi satu ayat, diperdalam untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut, dengan cara dibaca dengan penuh perasaan dan penghayatan, mendengarkan dari bacaan orang lain atau kaset dan dilakukan b

Urutan Turunnya Wahyu Al-Qur’an

Gambar
Al-Qur’an terkadang diturunkan untuk menanggapi berbagai peristiwa dan kejadian. Kadang wahyu turun ketika Nabi Muhammad SAW dihadapkan pada banyak pertanyaan baik dari kaum muslimin maupun orang-orang kafir. Di lain waktu turunnya firman Allah untuk memberikan panduan untuk mengatur masalah sosial, ekonomi, politik dan bidang kehidupan lainnya. Ayat yang turun pertama kali, menurut pendapat yang paling kuat dari ulama, adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq yang merupakan surat ke-96 dari 114 surat dalam Al-Qur’an. Ulama sepakat bahwa susunan ayat dalam setiap surat adalah dilakukan atau diperintahkan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW mengikuti petunjuk dari Allah SWT. Rasulullah SAW suatu ketika berkata pada para sahabat setelah pada Nabi turun suatu ayat, bahwasanya malaikat Jibril menunjukkan padanya suatu urutan tertentu dari ayat-ayat. Banyak terdapat kisah dalam kitab-kitab hadits yang menerangkan bagaimana Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an dalam sholat. Para sahabat selama sholat di

Al-Qur'an Adalah Wahyu dari Allah

Gambar
Al-Quran atau Quran (bahasa Arab : al-Qur’ān) ialah kitab suci bagi umat Islam. Menurut ajaran Islam, al-Quran ialah wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. melalui perantaraan malaikat Jibril yang sampai ke zaman sekarang secara mutawatir. Perihal diturunkan al-Quran mempunyai kaitan rapat dengan Lailatul Qadar. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Al-Quran Adalah Wahyu dari Allah Dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan kamilah yang akan menjaganya”. (AL Hijr 15:9) Lafaz al-Quran dari segi bahasa adalah bacaan atau himpunan huruf dan kalimah. Ini berdasarkan firman Allah : "Sesungguhnya Kamilah Yang berkuasa mengumpulkan al-Quran itu (dalam dadamu), dan menetapkan bacaannya (pada lidahmu); Oleh itu, apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, Dengan perantaraan Jibri

Al-Qur'an Ta’riful Qur’an

Gambar
Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini dikemukakan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”. Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah”. Kalamullah Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah ta’ala. Ia bukanlah kata-kata manusia. Bukan pula kata-kata jin, syaithan atau malaikat. Ia sama sekali bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia. Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 3-4: “…dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain

Perang yang Terjadi di Zaman Nabi Muhammad Rasulullah SAW

Gambar
Selama Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, tidak pelak, beberapa perang dijalaninya. Perang, dalam Islam, bukan untuk membuat kerusakan sebagaimana yang banyak terhampar sekarang ini. Tapi lebih untuk menegakan kebenaran di muka bumi. Dalam setiap peperangan, bukti bahwa perang dalam Islam dilakukan sangat santun dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, Rasul melarang kaum Muslimin untuk menyerang perempuan, anak kecil, dan anak kecil. Rasul bahkan melarang untuk merusak pepohonan. Sungguh luar biasa. Laporkan iklan ? Berikut adalah peperangan yang dialami oleh Rasulullah SAW : Perang Badar Inilah perang pertama yang dilakukan kaum muslimin. Sekaligus peristiwa paling penting bagi sejarah perkembangan da’wah Islam. Meski dengan kekuatan yang jauh lebih kecil dibanding kekuatan musuh, dengan pertolongan Allah, kaum muslimin berhasil menang menaklukkan pasukan kafir. Rasulullah SAW berangkat bersama tigaratusan orang sahabat dalam perang Badar. Ada yang mengatakan mereka