Islam Nusantara Istilah Keliru, Yang Benar Muslim Nusantara
Islam itu agama. Muslim itu pemeluk agama atau orang yang menganut agama Islam. Islam is Religion. Muslim is Follower. Maka, Islam Nusantara itu keliru. Yang benar, Muslim Nusantara.
ISTILAH Islam Nusantara itu keliru karena Islam hanya ada satu, yakni Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dan bersumberkan Al-Quran, Hadits, dan Ijma' Ulama.
Yang benar adalah Muslim Nusantara karena Muslim banyak, ada di mana-mana, termasuk Muslim Timur Tengah, Muslim Eropa, Muslim Amerika, Muslim Australia, dan sebagainya.
Wacana Islam Nusantara terkesan membuat "agama baru" dalam Islam, padahal jika Islam dikurangi atau ditambah, bukan lagi Islam, minimal tidak murni lagi sebagai agama Islam.
Jadi, sebaiknya istilah Islam Nusantara segera dikubur saja, digantikan dengan Muslim Nusantara, yakni pemeluk agama Islam yang ada di nusantara (Indonesia).
Jika istilahnya Muslim Nusantara, maka bisa diterima. Muslim Arab Saudi biasa memakai gamis dan sorban. Muslim Indonesia biasa mengenakan kopiah dan sarung. Muslim Pakistan dan Afghanistan biasa mengenakan baju mirip Arab. Muslim Eropa lain lagi, yaitu mengenakan celana panjang dan jas.
Itulah keragaman Muslim dalam mempraktikkan Islam, namun esensinya tetap Islam yang satu, yaitu Islam yang bersumberkan Al-Quran, hadits, dan Ijma Ulama. Tidak ada sumber lain ajaran Islam selain ketiga sumber tersebut.
Jika ajaran Islam ditambah atau dikurangi, maka Islam tidak lagi murni dan potensial menjadi sekte, aliran, atau bahkan agama baru.
ISLAM dan Muslim itu beda. Islam itu agama atau ajarannya. Muslim itu penganut agama atau orangnya. Menyamakan istilah Islam dan Muslim adalah cara pandang keliru kaum kafir.
Jika ada Muslim berbuat salah, maka yang salah bukan Islamnya, tapi orang itu mengamalkan ajaran Islam secara salah.
Ungkapan populer "Al-Islamu mahjubun bil muslimin" (Islam ternodai oleh perilaku buruk kaum Muslim) juga mengindikasikan betapa Islam dan Muslim itu berbeda.
Maka, sekali lagi, istilah Islam Nusantara adalah keliru. Yang benar, Muslim Nusantara, sebagaimana Muslim Eropa atau Muslim Amerika dsb.
Baca juga: Pengertian Islam Menurut Al-Quran
Islam Nusantara hanya membuat bingung orang awam, seolah-olah ada banyak Islam, padahal Islam hanya satu, yakni Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan bersumberkan wahyu (Al-Quran), hadits, dan ijma' ulama. Wallahu a'lam bish-shawabi. (http://www.risalahislam.com).*
ISTILAH Islam Nusantara itu keliru karena Islam hanya ada satu, yakni Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dan bersumberkan Al-Quran, Hadits, dan Ijma' Ulama.
Yang benar adalah Muslim Nusantara karena Muslim banyak, ada di mana-mana, termasuk Muslim Timur Tengah, Muslim Eropa, Muslim Amerika, Muslim Australia, dan sebagainya.
Wacana Islam Nusantara terkesan membuat "agama baru" dalam Islam, padahal jika Islam dikurangi atau ditambah, bukan lagi Islam, minimal tidak murni lagi sebagai agama Islam.
Jadi, sebaiknya istilah Islam Nusantara segera dikubur saja, digantikan dengan Muslim Nusantara, yakni pemeluk agama Islam yang ada di nusantara (Indonesia).
Jika istilahnya Muslim Nusantara, maka bisa diterima. Muslim Arab Saudi biasa memakai gamis dan sorban. Muslim Indonesia biasa mengenakan kopiah dan sarung. Muslim Pakistan dan Afghanistan biasa mengenakan baju mirip Arab. Muslim Eropa lain lagi, yaitu mengenakan celana panjang dan jas.
Itulah keragaman Muslim dalam mempraktikkan Islam, namun esensinya tetap Islam yang satu, yaitu Islam yang bersumberkan Al-Quran, hadits, dan Ijma Ulama. Tidak ada sumber lain ajaran Islam selain ketiga sumber tersebut.
Jika ajaran Islam ditambah atau dikurangi, maka Islam tidak lagi murni dan potensial menjadi sekte, aliran, atau bahkan agama baru.
ISLAM dan Muslim itu beda. Islam itu agama atau ajarannya. Muslim itu penganut agama atau orangnya. Menyamakan istilah Islam dan Muslim adalah cara pandang keliru kaum kafir.
Jika ada Muslim berbuat salah, maka yang salah bukan Islamnya, tapi orang itu mengamalkan ajaran Islam secara salah.
Ungkapan populer "Al-Islamu mahjubun bil muslimin" (Islam ternodai oleh perilaku buruk kaum Muslim) juga mengindikasikan betapa Islam dan Muslim itu berbeda.
Maka, sekali lagi, istilah Islam Nusantara adalah keliru. Yang benar, Muslim Nusantara, sebagaimana Muslim Eropa atau Muslim Amerika dsb.
Baca juga: Pengertian Islam Menurut Al-Quran
Islam Nusantara hanya membuat bingung orang awam, seolah-olah ada banyak Islam, padahal Islam hanya satu, yakni Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan bersumberkan wahyu (Al-Quran), hadits, dan ijma' ulama. Wallahu a'lam bish-shawabi. (http://www.risalahislam.com).*
Komentar
Posting Komentar