Hukum Melakukan Dosa Kecil Terus-Menerus

Hukum Melakukan Dosa Kecil Terus-Menerus
Ketika seorang mukmin berbuat suatu dosa, dosa itu menjadi sebuah noda hitam pada hatinya.

DOSA adalah perbuatan melanggar aturan Allah SWT atau aturan ajaran Islam. Risalah Islam sebagai jalan hidup (way of life) yang benar mengajarkan, dosa terbagi dua bagian: dosa kecil dan dosa besar.

Dosa kecil adalah perbuatan salah yang ringan atau pelanggaran ringan terhadap aturan Allah SWT.

Para ulama menyebutkan, contoh dosa-dosa kecil adalah mengumpat dan ujaran tidak baik lainnya, melihat lawan jenis yang bukan pasangannya dengan penuh syahwat, membicarakan aib orang lain (ghibah), dan lain-lain.

Dosa kecil dihapus dengan istighfar (memohon ampun kepada Allah SWT) dan meminta maaf kepada orang yang teraniaya.

"Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar” (HR Muslim).

Dosa besar yaitu pelanggaran berat terhadap ajaran Islam atau larangan Allah SWT. Dosa besar hanya bisa dihapus dengan Tobat Nasuha. Termasuk dosa besar sebagaimana hadits shahih berikut ini:

“Dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa (tanpa alasan syar’i) dan sumpah palsu” (HR. Ahmad dan Bukhari).

Dosa kecil yang dilakukan berulang-ulang atau terus-menerus, maka akan menjadi dosa besar. Gunung yang besar itu terdiri dari kerikil-kerikil kecil. Demikian pula dosa besar, bisa disebabkan karena dosa kecil.

"Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya.” (HR Ahmad dan Thabrani).

Rasulullah SAW bersabda, “Ketika seorang mukmin berbuat suatu dosa, dosa itu menjadi sebuah noda hitam pada hatinya. Jika ia menyesalinya (memohon ampunan), hilanglah noda itu. Jika ia tidak menyesali perbuatan itu, maka noda itu akan membesar dan membesar sehingga menutupi seluruh hatinya.”

Al-Fudhail bin ’Iyadh berkata: ”Setiap kali engkau menganggap kecil suatu dosa, maka ia menjadi besar di sisi Allah ta’ala. Sebaliknya, setiap engkau menganggap besar suatu dosa, maka ia menjadi kecil di sisi Allah ta’ala.” Al-Auza’i berkata: ”Disebutkan bahwa yang termasuk dosa besar adalah seseorang yang melakukan suatu dosa, lalu ia meremehkannya”.

Cara mendapatkan taubat nasuha, antara lain istighfar, mohon ampun dengan sungguh-sungguh, menyesal, dan tidak mengulangi.

Taubat artinya kembali kepada Allah. Taubat nasuha artinya taubat yang murni dan tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah. "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya…” (QS. At-Tahrim: 66).

Rasulullah Saw pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya," jawab Rasul (HR. Ibnu Majah).

Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita agar kita senantiasa terhindari dari dosa-dosa kecil dan dosa besar. Amin...! Astaghfirullahal 'azhim... Wallahu a’lam bish-shawabi. (http://www.risalahislam.com).*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan - Trilogi Risalah Islam

Pengertian Mubahalah dan Risikonya

2932. NAJISKAH MUNTAHAN BAYI ?