Ibadah dalam Islam Bukan Hanya Shalat dan Dzikir
IBADAH, kebaikan (goodness), atau sedekah dalam Islam bukan hanya shalat, dzikir, zakat, infak, baca Quran, atau aktivitas ritual lainnya.
Perkataan yang baik dan berbuat baik kepada sesama juga termasuk kebaikan atau ibadah dalam Islam.
Ibadah atau kebaikan dalam Islam meliputi hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablum minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum minan naas).
Kedua hubungan itu harus dijaga agar kita harmonis dengan Allah SWT dan tidak ada masalah dengan sesama manusia dalam menjalani kehidupan.
Abū Hurairah r.a. meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ سُلَامَى مِنْ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ قَالَ تَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَتُمِيطُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
"Setiap sendi yang terdapat pada tubuh manusia harus diberi sedekah. Setiap hari di waktu matahari terbit, kamu mendamaikan dua orang (yang bersengketa) termasuk sedekah. Kamu membantu seseorang menaiki tunggangannya atau menaikkan barangnya ke atas tunggangannya juga termasuk sedekah. Perkataan yang baik, juga merupakan sedekah. Setiap langkah untuk melakukan shalat juga sedekah. Begitu juga dengan menyingkirkan hal-hal yang membahayakan (pejalan) di jalanan juga merupakan sedekah." (HR. Bukhārī, Muslim).
Jenis-jenis sedekah dalam hadits di atas juga bermakna jenis-jenis kebaikan atau ibadah dalam Islam. Rinciannya:
Dalam hadits serupa, dari Abu Dzarr ra, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR. At-Tirmizi).
Dalam hadits kedua ini, yang termasuk sedekah, kebaikan, atau ibadah dalam Islam selain ibadah mahdhoh adalah sebagai berikut:
Sungguh indah jika seorang Muslim melaksanakan kelima hal di atas. Selain menjaga hubungan baik dengan Allah SWT (hablum minallah) yang diwujudkan a.l. dengan melaksanakan shalat sebagai kewajiban utama, Muslim yang baik juga cinta damai dan gemar membantu serta membuat senang orang lain.
Semuanya itu merupakan perwujudan penghambaan diri (ibadah) kepada Allah SWT. Muslim sejati memiliki karakter dan sikap senantiasa menciptakan perdamaian dan gemar menolong sesama, selain melaksanakan ibadah mahdhoh seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Dalam perspektif "ilmu kebaikan" (goodology), amal saleh atau kebaikan itu lahir dari dalam diri. Kebaikan adalah sebuah energi. Kebaikan akan melahirkan dan mendatangkan kebaikan pula. Wallahu a'lam bish-showabi. (www.risalahislam.com).*
Perkataan yang baik dan berbuat baik kepada sesama juga termasuk kebaikan atau ibadah dalam Islam.
Ibadah atau kebaikan dalam Islam meliputi hubungan vertikal dengan Allah SWT (hablum minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum minan naas).
Kedua hubungan itu harus dijaga agar kita harmonis dengan Allah SWT dan tidak ada masalah dengan sesama manusia dalam menjalani kehidupan.
Abū Hurairah r.a. meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ سُلَامَى مِنْ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ قَالَ تَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ وَتُمِيطُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
"Setiap sendi yang terdapat pada tubuh manusia harus diberi sedekah. Setiap hari di waktu matahari terbit, kamu mendamaikan dua orang (yang bersengketa) termasuk sedekah. Kamu membantu seseorang menaiki tunggangannya atau menaikkan barangnya ke atas tunggangannya juga termasuk sedekah. Perkataan yang baik, juga merupakan sedekah. Setiap langkah untuk melakukan shalat juga sedekah. Begitu juga dengan menyingkirkan hal-hal yang membahayakan (pejalan) di jalanan juga merupakan sedekah." (HR. Bukhārī, Muslim).
Jenis-jenis sedekah dalam hadits di atas juga bermakna jenis-jenis kebaikan atau ibadah dalam Islam. Rinciannya:
- Mendamaikan dua orang yang bersengketa atau bermusuhan.
- Membantu seseorang menaiki tunggangannya atau menaikkan barangnya ke atas tunggangannya.
- Perkataan yang baik.
- Setiap langkah untuk melakukan shalat.
- Menyingkirkan hal-hal yang membahayakan (pejalan) di jalanan.
Dalam hadits serupa, dari Abu Dzarr ra, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR. At-Tirmizi).
Dalam hadits kedua ini, yang termasuk sedekah, kebaikan, atau ibadah dalam Islam selain ibadah mahdhoh adalah sebagai berikut:
- Senyum
- Memerintahkan yang ma’ruf dan melarang kemungkaran
- Menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat
- Menuntun orang yang berpenglihatan kabur
- Menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan
- Menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu.
Sungguh indah jika seorang Muslim melaksanakan kelima hal di atas. Selain menjaga hubungan baik dengan Allah SWT (hablum minallah) yang diwujudkan a.l. dengan melaksanakan shalat sebagai kewajiban utama, Muslim yang baik juga cinta damai dan gemar membantu serta membuat senang orang lain.
Semuanya itu merupakan perwujudan penghambaan diri (ibadah) kepada Allah SWT. Muslim sejati memiliki karakter dan sikap senantiasa menciptakan perdamaian dan gemar menolong sesama, selain melaksanakan ibadah mahdhoh seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Dalam perspektif "ilmu kebaikan" (goodology), amal saleh atau kebaikan itu lahir dari dalam diri. Kebaikan adalah sebuah energi. Kebaikan akan melahirkan dan mendatangkan kebaikan pula. Wallahu a'lam bish-showabi. (www.risalahislam.com).*
Komentar
Posting Komentar