Kaum Kafir dan Munafik Terus Menyerang Islam dan Kaum Muslim

Kaum Kafir dan Munafik Terus Menabuh Genderang Perang
Kaum Kafir dan Munafik akan Terus Menabuh Genderang Perang terhadap Islam dan kaum Muslim. Sejak kelahiran Islam, orang-orang kafir tidak henti-hentinya berusaha dan mencari cara untuk menghambat laju perkembangan Islam.

Di Indonesia, saat ini kaum kafir dan munafik kian terang-benderang memusuhi Islam, menista Islam, dan mengolok-olok para ulama.

Tengoklah sejenak ke Twitter. Selalu ada tagar (hashtag) yang dibuat oleh pasukan buzzer bayaran yang didukung kaum kafir dan munafiqin untuk menyerang Islam dan kaum Muslim, termasuk menyerang ormas atau kelompok pembela Islam.

Kaum kafir dan munafik kian jelas, namun sebagian besar "ngumpet" dengan akun-akun bodong alias akun palsu, bahkan banyak yang mencuri foto Muslimah berjilbab untuk foto profil.

Sebagai Muslim, kita tidak merasa aneh dengan terus terjadinya serangan kaum kafir dan munafik terhadap Islam dan kau Muslim. Kebencian Orang-Orang Kafir terhadap Islam sudah ditegaskan dalam beberapa ayat Al-Quran berikut ini:

1. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” (QS:3:118)

2. “Mereka (orang-orang kafir) bermaksud memadamkan cahaya agama ALLAH dengan perkataan-perkataan mereka, tapi ALLAH (justru) menyempurnakan cahaya (agama)-Nya walaupun orang2 kafir itu tidak menyukainya..” (QS:9:8)

3. “Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tidak datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.” (Qs:36:30

4. “Demikianlah, tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, “Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila. Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.” (Qs: 51:52-53)

5. “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?”

6. “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri”. (QS. 29: 46).

7. “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)”. (QS. 6: 68).

8. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS:2:120).

Al-Quran juga menegaskan, umat Islam cinta damai, namun tidak akan tinggal diam jika diserang. Perang dalam Islam hanya berlaku jika diserang lebih dulu.

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ (الحج : ٣٩)

“Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”. (Al Hajj: 39).

Demikianlah, dalam urusan perang, Islam bersikap pasif, tidak memulai duluan. Namun jika diserang, diperangi, umat Islam wajib melawan dan membuat tipu-daya juga sebagaimana yang mereka lakukan. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Baca Juga: Kian Jelas Siapa Kawan dan Lawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan - Trilogi Risalah Islam

Pengertian Mubahalah dan Risikonya

2932. NAJISKAH MUNTAHAN BAYI ?