Mutiara Hadits: Setiap Penyakit Ada Obatnya
Mutiara Hadits: Setiap Penyakit Ada Obatnya. Hadits tentang Pengobatan dan Penyakit. Anjuran Ta'ziyah dan Kirim Makanan kepada Orang Sakit.
SETIAP Penyakit Ada Obatnya. Demikian ditegaskan Rasulullah Saw. Hanya saja, ada obat yang sudah ditemukan/diketahui manusia, ada pula yang belum ditemukan.
Rasulullah juga menegaskan, Allah SWT tidak menyediakan hal yang haram sebagai obat.
Sakit adalah bagian dari cobaan hidup. Bagi kaum mukmin, sakit bisa menjadi penggugur dosa jika disikapi dengan sabar dan tawakal.
Bahkan, jika seorang hamba sakit, sedangkan dia biasa melakukan sesuatu kebaikan (yang tidak bisa dilakukan karena sakitnya), maka Allah tetap mencatat amal kebaikannya (selama ia berniat) sebagaimana biasanya.
1. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kami berobat?” Beliau menjawab, “Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)”. (HR. Ashabussunnah)
2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
5. Wafat karena wabah adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Tentu tidak setingkat dengan gugur di jalan Allah.
6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama-lama) dan ta’ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR. Ad-Dailami).
8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu. (HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.
9. Apabila seorang yang sakit dari kamu menginginkan sesuatu makanan berikanlah. (HR. Ibnu Majah)
10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan. (HR. Ibnu Majah)
11. Larilah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR. Bukhari)
12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hambaKu pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).*
Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kesehatan, menjauhkan kita dari sakit, dan jika sakit segera menemukan obatnya, sembuh, menggugurkan dosa. Amin! Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
SETIAP Penyakit Ada Obatnya. Demikian ditegaskan Rasulullah Saw. Hanya saja, ada obat yang sudah ditemukan/diketahui manusia, ada pula yang belum ditemukan.
Rasulullah juga menegaskan, Allah SWT tidak menyediakan hal yang haram sebagai obat.
Sakit adalah bagian dari cobaan hidup. Bagi kaum mukmin, sakit bisa menjadi penggugur dosa jika disikapi dengan sabar dan tawakal.
Bahkan, jika seorang hamba sakit, sedangkan dia biasa melakukan sesuatu kebaikan (yang tidak bisa dilakukan karena sakitnya), maka Allah tetap mencatat amal kebaikannya (selama ia berniat) sebagaimana biasanya.
Hadits tentang Pengobatan dan Penyakit
Berikut ini Hadits tentang Pengobatan dan Penyakit sebagaimana dimuat dalam buku 1100 Hadits Terpilih karya Dr. Muhammad Faiz Almath (Penerbit: Gema Insani Press, 1991).1. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kami berobat?” Beliau menjawab, “Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)”. (HR. Ashabussunnah)
2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
5. Wafat karena wabah adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Tentu tidak setingkat dengan gugur di jalan Allah.
6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama-lama) dan ta’ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR. Ad-Dailami).
DOA BAGI ORANG SAKIT
8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu. (HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.
9. Apabila seorang yang sakit dari kamu menginginkan sesuatu makanan berikanlah. (HR. Ibnu Majah)
10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan. (HR. Ibnu Majah)
11. Larilah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR. Bukhari)
12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hambaKu pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).*
Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kesehatan, menjauhkan kita dari sakit, dan jika sakit segera menemukan obatnya, sembuh, menggugurkan dosa. Amin! Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Komentar
Posting Komentar