Berlindung dari Setan Jin dan Manusia - Tafsir QS An-Nas
Berlindung dari Setan Jin dan Manusia - Tafsir QS An-Nas
SETAN (syaithon) adalah musuh nyata manusia. Tugas utama setan di dunia ini adalah menggoda atau mengajak manusia agar menjauhi perintah Allah SWT dan melanggar larangan-Nya.
Cara setan menggoda atau membujuk manusia ke jalan kesesatan adalah dengan membisikkan godaan dan rayuan itu kepada dada manusia secara diam-diam dan terang-terangan.
Dua Golongan Setan
Setan itu terdiri dari dua golongan: jin dan manusia.
Qatadah berkata: "Sesungguhnya dari golongan jin itu ada setan-setannya, demikian pula dari golongan manusiapun ada setan-setannya, maka hendaklah berlindung kepada Allah dari Setan-setan jenis manusia maupun dari jenis jin. Inilah yang paling benar dalam penafsiran ayat-ayat yang mulia tersebut."
Allah SWT memerintahkan agar kita berlindung kepada Allah, Rabb yang memelihara dan menguasai manusia.
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, raja manusia, dan sembahan manusia" (QS. An-Naas).
Ketika menafsirkan QS. An-Naas, Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan:
“Di antara syetan-syetan manusia ada yang membisikkan keragu-raguan dalam hati manusia. Anda akan mendapatkan misalnya, syetan manusia itu menimbulkan keragu-raguan tentang iman kepada hari akhirat, menimbulkan keragu-raguan tentang wajibnya shalat lima waktu, menimbulkan keragu-raguan tentang wajibnya shalat berjama'ah, dan sebagainya."
Syekh Ibnu Utsaimin juga menjelaskan dalam Tafsir Juz Amma:
"Adapun firman Allah: (مِنْ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ) maksudnya adalah: Sesungguhnya bisikan itu datangnya dari jin, dan bisa jadi datangnya dari anak cucu Adam. Bisikan jin jelas sekali karena jin itu berjalan melalui peredaran darah anak Adam. Bisikan anak cucu Adam alangkah banyaknya mereka yang mendatangi manusia lain, lalu mempengaruhi mereka dengan pengaruh yang dihiasi keindahan, lalu disusupkan ke dalam hati mereka sehingga mengikuti apa yang disampaikan, hingga akhirnya orang itu mengikuti apa yang mereka bisikkan." (Islamqa).
Setan berwujud jin dan manusia adalah musuh sejati orang-orang beriman.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia musuh (kalian), sesungguhnya setan itu mengajak para pengikutnya agar menjadi penghuni neraka (sa‘ir) yang menyala-nyala” (QS Fâthir/35:6).
Allah SWT memerintahkan kita agar memohon perlindungan dari gangguan setan hanya kepada-Nya.
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
Dan katakanlah: “Wahai Rabbi, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan mereka kepadaku”. (QS Al-Mukminûn/23:97-98).
Doa ini " أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ" adalah doa untuk perlindungan Allah SWT dari gangguan setan jin dan manusia.
Demikian tafsir ringkas QS An-Nas tentang perintah berlindung dari godaan setan yang terdiri dari jin dan manusia. Wallahu a’lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
SETAN (syaithon) adalah musuh nyata manusia. Tugas utama setan di dunia ini adalah menggoda atau mengajak manusia agar menjauhi perintah Allah SWT dan melanggar larangan-Nya.
Cara setan menggoda atau membujuk manusia ke jalan kesesatan adalah dengan membisikkan godaan dan rayuan itu kepada dada manusia secara diam-diam dan terang-terangan.
Dua Golongan Setan
Setan itu terdiri dari dua golongan: jin dan manusia.
- Golongan jin tidak kasat mata, kecuali mereka menampakkan diri dalam wujud yang mereka tiru.
- Golongan manusia jelas terlihat, hanya saja hatinya sudah dikuasai setan dan menjadi temannya.
Qatadah berkata: "Sesungguhnya dari golongan jin itu ada setan-setannya, demikian pula dari golongan manusiapun ada setan-setannya, maka hendaklah berlindung kepada Allah dari Setan-setan jenis manusia maupun dari jenis jin. Inilah yang paling benar dalam penafsiran ayat-ayat yang mulia tersebut."
Allah SWT memerintahkan agar kita berlindung kepada Allah, Rabb yang memelihara dan menguasai manusia.
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, raja manusia, dan sembahan manusia" (QS. An-Naas).
Ketika menafsirkan QS. An-Naas, Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan:
“Di antara syetan-syetan manusia ada yang membisikkan keragu-raguan dalam hati manusia. Anda akan mendapatkan misalnya, syetan manusia itu menimbulkan keragu-raguan tentang iman kepada hari akhirat, menimbulkan keragu-raguan tentang wajibnya shalat lima waktu, menimbulkan keragu-raguan tentang wajibnya shalat berjama'ah, dan sebagainya."
Syekh Ibnu Utsaimin juga menjelaskan dalam Tafsir Juz Amma:
"Adapun firman Allah: (مِنْ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ) maksudnya adalah: Sesungguhnya bisikan itu datangnya dari jin, dan bisa jadi datangnya dari anak cucu Adam. Bisikan jin jelas sekali karena jin itu berjalan melalui peredaran darah anak Adam. Bisikan anak cucu Adam alangkah banyaknya mereka yang mendatangi manusia lain, lalu mempengaruhi mereka dengan pengaruh yang dihiasi keindahan, lalu disusupkan ke dalam hati mereka sehingga mengikuti apa yang disampaikan, hingga akhirnya orang itu mengikuti apa yang mereka bisikkan." (Islamqa).
Setan berwujud jin dan manusia adalah musuh sejati orang-orang beriman.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia musuh (kalian), sesungguhnya setan itu mengajak para pengikutnya agar menjadi penghuni neraka (sa‘ir) yang menyala-nyala” (QS Fâthir/35:6).
Allah SWT memerintahkan kita agar memohon perlindungan dari gangguan setan hanya kepada-Nya.
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
Dan katakanlah: “Wahai Rabbi, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan mereka kepadaku”. (QS Al-Mukminûn/23:97-98).
Doa ini " أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ" adalah doa untuk perlindungan Allah SWT dari gangguan setan jin dan manusia.
Demikian tafsir ringkas QS An-Nas tentang perintah berlindung dari godaan setan yang terdiri dari jin dan manusia. Wallahu a’lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Komentar
Posting Komentar