Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Perbedaan Itu Rahmat Hadits Dhoif Bahkan Bukan Hadits

Gambar
Perbedaan Itu Rahmat. Demikian kita sering mendengar atau membaca. Ungkapan perbedaan itu rahmat sering dikemukakan ustadz atau penceramah, diikuti oleh jamaahnya. Seakan-akan, ungkapan "perbedaan itu rahmat" adalah hadits atau ucapan Rasulullah Muhammad Saw. Lengkapnya: Ikhtilafu Ummati Rahmatun - “Perbedaan pendapat pada umatku adalah rahmat’. Padahal, ungkapan itu tidak ditemukan di kitab hadits mana pun. Silakan jika di antara pembaca bisa menunjukkan bahwa itu hadits. Jelas, perbedaan adalah rahmat adalah Hadits Dhoif, bahkan Bukan Hadits. Faktanya pun, perbedaan bukan menjadi pemersatu, tapi sumber pecah-belah dan masalah. Tidak mungkin Rasulullah Saw mengeluarkan hadits atau ucapan yang bertentangan dengan fakta sosial. Maka, sekali lagi, ungkapan perbedaan adalah rahmat bukan hadits. Hadits tersebut tidak sah, bahkan batil dan tidak ada sumbernya. Sebagaimana dibahas almanhaj , Imam Subki berkata: “Saya tidak melihat Hadits tersebut mempunyai sanad yang sah, atau dha

Kian Jelas Siapa Kawan Seiman dan Seperjuangan

Gambar
AKSI demonstrasi terkait kasus penistaan agama oleh Ahok, terutama setelah aksi damai 4 November dan rencana aksi damai jilid III 2 Desember 2016, setidaknya menguak tabir siapa kawan seiman dan seperjuangan dan siapa yang tidak seiman-seperjuangan. Ekstremnya, kian jelas siapa kawan siapa lawan. Mereka yang pro, tersirat dan tersurat dari komentar di dunia nyata dan dunia maya (media sosial), kian jelas. Mereka yang kontra juga kian jelas. Aksi Damai Bela Islam sejatinya mengandung makna mendalam, bukan sekadar persoalan seorang Ahok, tapi persoalan masa depan Islam, kaum Muslim, dan bahkan masa depan Indonesia. Orang-orang yang kontra Aksi Damai meneriakkan slogan dan isu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Pertanyaan kita, apakah aksi damai mengancam NKRI? Sama sekali TIDAK. Apakah aksi damai umat Islam mengusik Kebhinekaan bangsa Indonesia? Sama sekali TIDAK. Yang jelas-jelas mengusik dan mengancam NKRI adalah kelompok atau gerakan separatis seperti kelompok Organisasi Papua Merdeka (O

Penghina Al-Quran Akan Dihinakan Allah SWT

Gambar
Penghina Al-Quran Akan Dihinakan Allah SWT. Pembela Al-Quran Dimuliakan Allah SWT . AL-QURAN adalah kalam Allah SWT berupa perintah, larangan, dan petunjuk bagi umat manusia serta menjadi sumber utama risalah Islam. Allah SWT menegaskan, Al-Quran terjaga kemurniannya dan tidak akan ada manusia ataupun jin yang mampu membuat tandingan Al-Quran. Allah SWT menjaga kemurnian Al-Quran antara lain melalui para penghafal Al-Quran. Karenanya, kita wajib mendukung semampu kita pusat-pusat atau pesantren-pesantren tahfidz Quran. Setiap Muslim wajib memuliakan dan mensucikan al-Quran. Para ulama sepakat bahwa memuliakan dan mensucikan al-Quran adalah wajib. Karenanya, siapa saja kaum Muslim yang menghina Al-Quran, berarti telah melakukan dosa besar, bahkan telah dinyatakan murtad dari Islam. Nabi Muhammad Rasulullah Saw menegaskan, Al-Qur’an meninggikan derajat satu kaum yang mengimani, mengamalkan, dan membelanya . Sebaliknya, Allah SWT merendahkan derajat kaum yang lain yang melecehkan,

Risalah Islam Perintahkan Umatnya Jaga Kelestarian Lingkungan Alam

Gambar
RISALAH Islam itu ramah lingkungan. Allah SWT memerintahkan umatnya menjaga kelestarian lingkungan alam, gemar menanam pohon. Bahkan, dalam keadaan perang sekalipun Islam melarang umatnya menebang pohon atau merusak bangunan. Al-Quran mengingatkan, bencara alam seperti banjir dan longsor serta kekeringan dan krisis air bersih, merupakan akibat perbuatan manusia yang merusak lingkungan, seperti menebang pohon, menggunduli hutan, membuang limbah ke sungai, dan alih fungsi lahan (membuat bangunan di daerah resapan air). Selain merupakan akibat dan adzab, bencana juga diturunkan Allah SWT sebagai pengingat (tadzkirah) agar kaum Muslim kembali ke jalan yang benar. ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali

Mereka Membuat Rekayasa, Namun Rekayasa Allah SWT yang Terbaik

Gambar
ORANG-ORANG kafir senantiasa berusaha membuat rekayasa, tipu-daya, skenario, atau makar untuk memadamkan cahaya api kebenaran dan syiar Islam di muka bumi. Orang-orang non-Muslim yang memusuhi Islam dan umat Islam senantiasa berusaha menggalang dana dan kekuatan untuk mengalahkan kaum Muslim dan menistakan agama Allah SWT. Namun, Al-Quran menjanjikan, makar Allah SWT lebih baik. Allah SWT sajalah sebaik-baik pembalas tipu-daya dan skenario kaum kafir yang terus menyerang Islam dan kaum Muslim dengan berbagai cara. Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran (3) ayat 54 Allah SWT menegaskan: وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. Ayat di atas merupakan rentetan dari kisah Nabi Isa a.s ketika mana menyeru kaumnya kepada agama Islam. Ayat ini juga merupakan ancaman kepada kaum kafir yang ingkar terhaddap dakwah Nabi Isa. Mereka merancang untuk menyalib d