Kiai nDablek Jatuh Cinta
Aku jatuh cinta ya Allah tak tertahankan! Di pasar loak Surabaya, menyaksikan nasib ratusan orang terselip-selip di antara tumpukan besi-besi dan segala macam barang rongsokan, hatiku luluh. Di pelosok-pelosok kota dan desa, menatapi ibu-ibu, bapak-bapak, bersimbah keringat mernperjuangkan nafkah keluarganya, hatiku gugur. Di sepanjang jalanan, bersapaan dengan gerak kaki lima, anak-anak penyemir sepatu, remaja-remaja pengamen, pengemis-pengemis, hatiku gugur. Di mana-manapun saja, wajah-wajah berkeringat, tangan-tangan perkasa, para buruh, penjaga-penjaga pintu gerbang rumah-rumah modal, sopir-sopir, penjaja-penjaja makanan, pegawai-pegawai rendahan, pelayan-pelayan kepentingan sesama manusia; hatiku tercampak. Aku pengembara di hamparan semestamu, ya Allah. Aku pencari wajah-Mu yang terpencar di wajah-wajah berminyak sahabat-sahabatku sesama orang kecil yang terhampar di segenap sudut ruang-ruang-Mu dan melintasi keabadian waktu-Mu. Melintasi keabadian waktu-Mu, ya Allah, karena oran